Saturday, November 4, 2017

RESUME JURNAL STANDAR TEKNIK

Resume kali ini akan membahas jurnal yang ditulis oleh Febyana Pangkey mengenai penerapan standar teknik yang ada di perusahaan yang berjudul PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, Studi Kasusnya ialah “Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado”.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996. Penelitian ini mencoba memberikan jawaban tentang bagaimana standar dan pedoman SMK3 yang digunakan pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno di Manado serta membahas bagaimana pengaruh dari penerapan SMK3 bagi perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri.
Analisis data dilakukan dengan menyusun dan membahas hasil wawancara dengan petugas K3, hasil observasi atau pengamatan langsung di lokasi proyek dan hasil evaluasi data-data SMK3 yang tersedia serta studi kepustakaan sebagai data pendukung. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur sistem ini disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Dasar penerapan prosedur-prosedur tersebut disesuaikan dengan standar internasional yaitu Occupation Health and Safety Management System (OHSAS) 18001:1999 yang memiliki kesamaan dengan SMK3 diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996. Penerapan SMK3 ini membawa pengaruh yang baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja, hal tersebut terlihat dari jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit kerja masih tergolong rendah dan tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi pelaksanaan pekerjaan.
Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Febyana Pangkey dalam pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) telah direncanakan dan diterapkan dengan baik oleh perusahaan di lokasi proyek.. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara, observasi serta kelengkapan prosedur-prosedur untuk mengatur terlaksananya pekerjaan dengan aman dan efisien. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur terlaksananya SMK3 disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Dasar penerapan SMK3 disesuaikan dengan standar internasional yaitu OHSAS 18001:1999. Dilihat dari keberadaan kebijakan, komitmen, perencanaan, penerapan, pengukuran, evaluasi serta tinjauan kembali oleh pihak manajemen, OHSAS 18001:1999 memiliki kesamaan dengan PERMENAKER No.05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 berpengaruh baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja itu sendiri. Hal tersebut terlihat dari data keselamatan dan kesehatan kerja pada bulan Oktober, November dan Desember 2011, jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja masih tergolong rendah, sehingga tidak menyebabkan terganggunya pelaksanaan pembangunan secara berarti. Selain itu tidak terdapat kasus kecelakaan kerja maupun penyakit kerja yang menyebabkan kematian.

Sumber:

Monday, October 16, 2017

KEPAKARAN SARJANA TEKNIK INDUSTRI DAN PENERAPAN ETIKA YANG TIDAK BAIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MAUPUN DALAM BEKERJA



Kepakaran seorang Sarjana Teknik Industri itu apasih??? Sarjana teknik industri harus mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal dan efisien. Seorang sarjana teknik industri dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan dan mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi. Kepakaran teknik industri adalah memecahkan masalah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang lapangan pekerjaan. Dengan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, seorang sarjana teknik industri diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak karena seorang sarjana teknik industri selain dapat mengatur suatu sistem dengan baik, juga dapat secara langsung turun tangan dalam memperbaiki sistem tersebut secara kontinyu. Jadi kesimpulannya adalah kepakaran dari seorang sarjana teknik industri merupakan pemahaman yang luas dari seorang sarjana teknik industri berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dimana seorang sarjana teknik industri memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri, fokus pada bidang perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan, dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terintegrasi tersebut.
KARAKTER TIDAK BERETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a.       Melanggar peraturan lalu lintas. Banyak para pengendara baik mobil maupun motor yang menghiraukan setiap aturan yang ada dalam berkendara. Misalnya menerobos lampu merah, tidak menggunakan perlengkapan safety sebaiknya ataupun tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Hal tersebut dapat mecelakakan pengguna motor itu sendiri dan pengguna jalan yang lainnya, serta dapat mengganggu kenyamanan.
b.      Berbohong. Bnayak orang dari usia muda sampai tua yang sudah terbiasa akan perbuatan tercela satu ini. Mereka menganngap bahwa berbohong adalah perbuatan yang lumrah, padahal jika kita telaah dengan baik berbohong adalah sikap yang sangat tidak terpuji.
c.    Membuang sampah sembarangan. Masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki etika tidak baik, terutama dalam memperhatikan lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan pun sudah dianggap biasa bagi sebagian masyarakan di dunia, khususnya di Indonesia. Padahal jika kita telaah, bencana banjir yang ada itu sebgian besar disebabkan oleh sampah. Seharusnya masyarakat mulai menyadari bahwa membuang sampah sembarangan akan berdampak tidak baik bagi lingkungan sekitar.
d.    Membully junior (adik kelas). Perilaku semenah-menah terhadap juniornya adalah kegiatan negatif. Seperti mencomooh, menyuruh-nyuruh, memarahi, bahkan ada yang melecehkanjuga. Perilaku tersebut tidak sepantasnya dilakukan karena akan membuat seorang merasa tertekan.

KARAKTER TIDAK BERETIKA PROFESIONAL DALAM BEKERJA
a.     Tidak bertanggung jawab. Sikap tidak beretika profesional seperti ini menyebabkan terhambatnya tujuan perusahaan serta merugikan rekan kerja lainnya karena harus mengerjakan ulang pekerjaan yang ditangani asal-asalan.
b.  Tidak menghargai pekerjaan ataupun pendapat pekerja lainnya. Hal seperti ini sangat tidak beretika profesional dalam melakukan pekerjaan. Membangun hubungan yang baik dengan karyawan atau pekerja lainnya, dengan menghargai setiap pekerjaannya ataupun pendapatnya seseorang. Hal tersebut apabila tidak dipedulikan akan membuat suasana kerja tidak nyaman karena adanya rasa persaingan.
c.   Tidak bersikap jujur. Contohnya adalah agar mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil kerja tidak mengambil barang yang merupakan milik perusahaan dan menjualnya keluar.
d.    Terlambat atau tidak tepat waktu. Datang maupun pergi tidak dalam waktu yang tepat. Dalam dunia kerja ketepatan waktu adalah hal terpenting, sehinga orang yang terbiasa tidak tepat waktu dalam bekerja akan diperhitungkan dalam penilaiannya dan terancam di PHK karena telah membuat perusahaan rugi.

ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA
Apakah etika, dan apakah etika profesi itu ? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
 Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2.       Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME
Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.             
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen.Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Pengertian Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan suatu tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
Prinsip dasar di dalam etika profesi :
1. Tanggung jawab
 – Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
 – Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan.
3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan
5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi


Sumber:

Friday, April 28, 2017

SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN SAMPAH YANG ADA



Sampah yang banyak dan menumpuk bukanlah suatu perkara yang sulit dan besar untuk diselesaikan. Jika kita melihat dari sudut pandang yang baik, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan sampah. Solusi dari permasalahan adanya sampah, yaitu:
1.     Mulailah biasakan dari diri sendiri jangan membuang sampah sembarangan
2.     Masyarakat harus lebih kreatif dan peka jika terdapat sampah di lingkungannya
3.     Persepsi manusia terhadap sampah harus berubah, bahwa sampah bukan merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan.
4.     Sampah organik bukanlah sesuatu yang harus dibuang, tetapi dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk produk yang bermanfaat bagi manusia seperti membuat kompos, bokashi, dan batako.
5.     Sampah an-organik telah banyak dimanfaatkan dengan mendaur ulang dan memanfaatkannya kembali, dan sampah organik juga sangat potensial untuk diolah dan dimanfaatkan kembali.
6.     Pengelolaan sampah, tidak harus dilakukan dengan memperbanyak tempat pembuangan sampah, tetapi akan lebih efektif dengan memanfaatkannya kembali.

Daftar Pustaka:
Tobing, Imran SL. 2005. DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA. Jakarta: Universitas Nasional. Diunduh pada http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Dampak%20sampah%20terhadap%20kesehatan%20lingkungan%20dan%20manusia%20%28Tobing,%202005%29.pdf

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA



            Kita hidup di bumi ini pasti tidak terhindar dari sampah. Sampah hampir ditemukan di setiap lingkungan hidup. Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah, sampah dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang. Persepsi masyarakat tentang sampah sudahlah tidak baik, padahal jika kita telaah kembali sampah itu terbagi menjadi dua, ada sampah organiK dan sampah an-organik, dan keduanya pun dapat didaur ulang.
            Melihat dari sudut pandang yang selama ini ada, terdapat sampah di lingkungan hidup sekitar kita merupakan salah satu hal yang negatif dan berdampak negatif pula. Seperti contohnya dampak negatif yang muncul ketika terdapat sampah di lingkungan hidup yaitu:
1.     Pencemaran udara, sampah (organik dan padat) yang membusuk umumnya mengeluarkan gas seperti methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta senyawa lainnya. Secara global, gas-gas ini merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara) karena mempunyai efek rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu, dan menyebabkan hujan asam. Sedangkan secara lokal, senyawa-senyawa ini, selain berbau tidak sedap/ bau busuk, juga dapat mengganggu kesehatan manusia.
2.     Pencemaran air, proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan sumber timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Akibatnya, berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di daerah pemukiman telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat kesehatan manusia/ penduduk.
3.   Penyebab banjir, fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun yang sudah membusuk; yang terbawa masuk ke got / selokan dan sungai akan menghambat aliran air dan memperdangkal sungai. Hal ini akan berakibat banjir. 
4. Sampah sebagai sumber penyakit, secara langsung sampah merupakan tempat berkembangnya berbagai parasit, bakteri dan patogen; sedangkan secara tak langsung sampah merupakan sarang berbagai hewan seperti tikus, kecoa, lalat dan nyamuk. Berbagai penyakit yang dapat muncul karena sampah yang tidak dikelola antara lain adalah, diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah, dan demam berdarah.
Terlepas dari dampak negatif dari adanya sampah, jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, sampah itu memiliki dampak yang positif juga, seperti:
1.     Sampah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
      -     Sampah organik, yang merupakan sisa-sisa rumah tangga dan pasar/ pertanian, seperti sayur dan buah dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan (bokashi) ataupun bahan baku pembuatan batako.
      -     Sampah an-organik, seperti plastik, kertas / kardus, kaleng, besi/ logam telah banyak dimanfaatkan kembali (daur ulang). Karena dari sampah an-organik yang didaur ulang, kita bisa membuat barang-barang yang berguna.

Daftar Pustaka:
Tobing, Imran SL. 2005. DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA. Jakarta: Universitas Nasional. Diunduh pada http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Dampak%20sampah%20terhadap%20kesehatan%20lingkungan%20dan%20manusia%20%28Tobing,%202005%29.pdf


ISO 9000, ISO 14000, UNDANG-UNDANG NO 19, PROSEDUR PENDAFTARAN HAKI

ISO adalah Internasional untuk Standardisasi (International Organization for Standardization) dan disingkat ISO. Sebelum menjadi nama ISO p...